Awaltahun 2020, banjir melanda banyak wilayah di Indonesia, terutama Jabodetabek. Karenanya Khutbah Jumat 3 Januari 2020 ini mengambil tema Menyikapi Musibah Banjir 2020. Bagaimana sikap seorang muslim menghadapi musibah, terutama banjir yang terjadi di awal tahun ini? Berikut ini kami persembahkan dalam bentuk teks khutbah Jumat:
- Hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, menyebabkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi Jabodetabek. Posko banjir Jakarta mencatat hingga Rabu 1/1/2019 malam pukul WIB jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai angka orang yang berasal dari 158 kelurahan. Pemprov DKI Jakarta menurunkan 120 ribu petugas untuk menanggulangi banjir tersebut. Para pengungsi umumnya membutuhkan makanan, air bersih, selimut dan karpet. Sementara jumlah korban tewas akibat banjir yang melanda kawasan Jabodetabek sejak awal tahun 2020 mencapai 30 orang. Hal itu berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB per Kamis malam, 2 Januari 2020. Apa penyebab banjir tersebut? Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, penyebab utama banjir tersebut karena curah hujan yang cukup tinggi dan panjang, yakni mencapai 377 mm. Sebenarnya, kata Basuki, dampak dari curah hujan yang cukup tinggi itu bisa ditanggulangi asalkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaksanakan programnya dengan cepat yaitu melakukan normalisasi sungai Ciliwung. Sebab, kata dia, saat ini Anies baru melakukan normalisasi sepanjang 16 kilometer km dari total 33 km, demikian seperti dilansir Antara. Tanggapan AniesAnies justru berbeda pendapat dengan Basuki. Sebab, menurut Anies, daerah yang sudah dilakukan normalisasi seperti di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur tetap saja mengalami banjir. "Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," ujar mantan Menteri Pendidikan tersebut. Anies menyebutkan banjir Jakarta harus diselesaikan secara lebih "nyata" dengan mengendalikan air dari daerah hulu, seperti membangun kolam-kolam pengontrol air. "Pengendalian air di kawasan hulu dengan membangun dam, waduk, embung, sehingga ada kolam-kolam retensi untuk mengontrol, mengendalikan, volume air yang bergerak ke arah hilir," kata Anies. Anies meyakini dengan cara seperti itu, masalah banjir Jakarta bisa diatasi. "Tapi itu semua kan kewenangannya di pusat ya. Jadi kita lihat nanti pemerintah pusat," ucap dia. Pemprov DKI, tambah Anies, saat ini sedang fokus menyelamatkan warga yang menjadi korban banjir. "Bagi kami saat ini di Jakarta, fokusnya adalah memastikan keselamatan warga, memastikan bahwa pelayanan terjamin. Dan bagi semua warga yang terdampak, kami akan bantu semaksimal mungkin," ucap Anies. Jawaban BasukiMenjawab Anies Menteri PUPR Basuki Hadimuljono normalisasi yang saat ini dikerjakan belum selesai. “Iya belum selesai. Ini alirannya dekat Kampung Pulo kan, ke sana ke utara. Ini kejadiannya,” ucap Basuki saat ditemui di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat 3/1/2019. Basuki mengatakan, skema normalisasi sungai ini juga bukan hal baru. Ia bilang mekanisme ini sudah ada sejak 1873, bahkan sudah sempat ditinjau oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang JICA. Hanya saja, Basuki melihat ada bagian-bagian dari normalisasi itu yang belum dilanjutkan. Salah satunya di Kampung Pulo dan Bukit Duri. Meskipun Gubernur DKI Jakarta 2014-2017, Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok telah meratakan sejumlah rumah di Bukit Duri, Basuki mengatakan masih ada bagian lain yang perlu dinormalisasi. “Ini ada yang belum. Di Kampung Pulo, Bukit Duri ini. Ini ada dataran rendah. Jadi airnya muter kelihatan banjir,” ucap Basuki. Basuki menegaskan setiap bagian normalisasi Jakarta yang belum selesai akan dirampungkan. Ia memastikan program itu akan dilanjutkan meskipun Gubernur Anies sudah menerbitkan Pergub 31 Tahun 2019 yang mengatur tentang konsep penataan sungai dengan naturalisasi. “Saya kira itu normalisasi dilanjutkan,” ucap Basuki. Baca juga Anies Teken MoU dengan 21 Lembaga untuk Atasi Banjir Jakarta Korban Tewas Banjir Jabodetabek Capai 30 Orang per 2 Januari Malam PUPR Bantah Anies soal Kampung Pulo Tetap Banjir Usai Normalisasi - Sosial Budaya Penulis Alexander HaryantoEditor Agung DH
Seharusnyapara warga tetap membuang sampah di sungai, agar air sungainya tersumbat dan menyebabkan banjir. Seharusnya para warga harus membuang sampah di sungai, agar air sungainya tersumbat dan menyebabkan banjir. Demikian tanggapan tentang teks yang berjudul "Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi Barang yang Bermanfaat" sudah cukup baik
ContohTeks Eksplanasi Tentang Banjir - Teks eksplanasi adalah sebuah karangan yang memaparkan atau menerangkan tentang proses - proses yang berhubungan dengan fenomena alam, budaya, maupun sosial yang terjadi. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi mengenai fenomena yang terjadi kepada para pembacanya. Struktur Teks
Setahun belakangan kita kerap disuguhi berita tentang Covid-19.Isu yang sedang berkembang ini tidak pernah habis untuk ditulis dalam teks berita. Menurut Herman RN dalam buku Jurnalistik Praktis (2018), berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news value), aktual, faktual, penting, dan menarik.
Tigarumah pompa yang ditinjau yakni di Jalan Bahagia, Rumah Pompa Jalan Delima, dan Rumah Pompa Jalan Raya Panggung Kampung Dhabhukor. "Peninjauan ini sebagai salah satu langkah mitigasi guna mengantisipasi banjir luapan Kali Kemuning yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten Sampang," kata Khofifah, Minggu 14 November 2021.
Berikutadalah contoh teks eksplanasi fenomena alam mengenai banjir. Contoh ini dikutip dari buku Bahasa Indonesia Kelas XI. Tanggapan masyarakat awam tentang pengamen jalanan beragam, ada yang mengaku cukup terhibur dan senang terhadap keberadaan mereka. Lebih banyak lagi yang merasa terganggu dan tidak nyaman terhadap mereka. Citra
2 Deretan penjelas : Banjir terjadi saat sungai tidak lagi mampu untuk menampung jumlah air yang kian bertambah, sehingga air pun akan meluap hingga menggenangi area pemukiman warga. Banjir dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Baca juga : Contoh Teks Eksplanasi Gempa Bumi beserta Struktur (Lengkap)
2Contoh Teks Pidato Bahasa Sunda Lengkap Beserta Artinya. Contoh Teks Rekaman Percobaan Bahasa Indonesia Beserta Strukturnya. Kalaupun ada praktek, hal itu hanya terdapat pada mata pelajaran tertentu yang membutuhkan praktek. Sedangkan apabila di SMK, pelajaran yang diberikan lebih fokus pada kegiatan praktek jika dibandingkan teori.
Orientasi Bagian teks anekdot yang berisi tentang awal cerita terjadinya sesuatu. Krisis: Bagian teks anekdot yang berisi tentang hal unik yang dialami tokoh dan memuat tahapan cerita mulai memuncak hingga hampir menuju penyelesaian. Reaksi: Bagian teks anekdot yang berisi tentang cara tokoh menyelesaikan masalah.
\n\n teks tanggapan tentang banjir
Artikelkali ini MateriBindo akan membagikan tentang 3 contoh teks eksplanasi banjir beserta strukturnya diantaranya yaitu: contoh teks eksplanasi banjir singkat. contoh teks eksplanasi banjir di Jakarta. contoh teks eksplanasi banjir bandang. Dengan ketiga contoh tersebut diharapkan siswa dapat membuat contoh teks eksplanasi sendiri. TranslatePDF. TEKS BERITA TENTANG BANJIR Sungai Ciliwung Meluap, 2 Desa Terendam Banjir Setinggi 3 Meter Terjadi banjir bandang di sekitar sungai Ciliwung. Banjir tersebut diduga karena hujan yang turun sangat deras dari jam 19.00 WIB hingga pagi jam 09.00 WIB. 2 desa terendam dan banyak keluarga yang mengungsi di kampung sebelah. QBnb6b.
  • v31g0bs2as.pages.dev/998
  • v31g0bs2as.pages.dev/56
  • v31g0bs2as.pages.dev/301
  • v31g0bs2as.pages.dev/802
  • v31g0bs2as.pages.dev/210
  • v31g0bs2as.pages.dev/75
  • v31g0bs2as.pages.dev/526
  • v31g0bs2as.pages.dev/883
  • teks tanggapan tentang banjir